Saya asli sumatera,
dapat istri orang jakarta, mengalami perceraian sekitar 1 tahun lalu, anak 4
ikut saya semua. 3 perempuan 1 laki.Otomatis jadi repot, ngurus rumah tambah
cari nafkah juga mana semua masih kecil – kecil yang besar kelas 2 SD yang
kecil 3 tahun. Sudah 1 tahun sampai
sekarang masih sulit terima, kadang ada rasa kangen, karena memang tidak niat
mau cerai, gak terbayang dan terpikirkan soal cerai
Kesalahan yang saya lakukan adalah:
1. Mengizinkan istri kerja
Karena selama
nikah memang saya suruh istri tugasnya jadi ibu rumah tangga saja, urus anak,
tahun ke 8 akhirnya karena di minta terus, akhirnya terpaksa saya izinkan istri
untuk kerja, karena menurut saya barangkali dia hanya bosan di rumah dan iri
dengan teman – teman kuliah dia dulu yang sudah kerja semua di perusahaan –
perusahaan.
Setelah 1 tahun kerja, timbullah masalah
berdatangab, menurut kata orang ” tumbuh cinta karena terbiasa” di tempat
kerja, mungkin istri saya biasa ketemu dan makan bareng habis kerja sama rekan
nya, dan timbullah perselingkuhan.
Gelagat pun mulai
berubah, yang tadi keibuan berubah jadi pemarah dan selalu melihat apa saja
yang saya lakukan salah, apa yang saya beri kurang dan sebagaiannya
Akhirnya hal tersebut
terbuka semuanya , Suatu hari saya dapat telpon dari petugas dan saya di suruh
datang menjemput istri di situ, ternyata istri tertangkap razia gabungan di
kamar hotel kelas melati sama pasangan selingkuhnya dan istri pasangan
selingkuhnya juga di panggil.
Hancur sudah dan tiba-tiba terasa gelap,
Saya ingat betul betapa hancur dan sakitnya hati saya, sedangkan di sebelah
sana saya lihat juga istrinya pasangan selingkuh menangis tiada henti .
Walaupun istri sempat
cium kaki dan sujud di kaki saya waktu itu untuk mohon maaf, tetaplah sulit
untuk menerima dan memaafkannya
Setidaknya butuh 4 orang petugas polisi
untuk mendekap dan menenangkan saya agar tidak melakukan kekerasan, karena
jujur saat itu pikiran saya sudah gelap.
Tidak terbayang
istriku bisa selingkuh, yah memang saya kalah tampan dan kalah tinggi, apalagi
bertubuh atletis berotot seperti pasangan selingkuhnya. secara fisik saya kalah
jauh karena saya tidak tampan, tidak tinggi, dan juga tidak atletis berotot.
paling tidak saya bertanggung jawab soal keluarga dan saya juga pekerja keras,
dan saya juga hapal Al – quran sejak lulus kuliah.
Sekalian saya berpesan
untuk semua lelaki-lekaki tampan dan wanita-wanita cantik di luaran sana ,
ingatlah Allah sudah memberikan kelebihan fisik di atas rata-rata kepada kalian
namun janganlah kalian gunakan kelebihan fisik tersebut untuk merusak dan
menghancurkan rumah tangga seseorang, ingatlah yang kalian sakiti pada saat
berselingkuh bukan 1 orang saja, tapi 1 keluarga, anak istri dan suami orang
lain jadi korban semua.
Dan apabila ada istri
atau suami seseorang yang tertarik kepadamu, menjauhlah dan ingatkan mereka
soal anak dan suami / istri yang menunggunya di rumah, mudah-mudahan mereka
sadar dan Allah ganti kebaikan yang kamu lakukan dengan pahala dan derajat yang
tinggi.
Untuk meupakan hal
tersebut, Butuh waktu untuk sembuh, walau sudah 1 tahun masih ada rasa sesak
kalau teringat peristiwa tersebut, walau tidak seperti dulu. seorang sahabat mengatakan
” itu Allah baik sama kamu, kasih liat watak istri mu sebenarnya, penghianat
pergi tidak usah kau tangisi ”
Bicara memang mudah kawan, tapi bila
tidak mengalami dan merasakan sendiri tentu pasti tahu butuh waktu untuk menata
kepingan hati yang hancur berantakan, walau pun berhasil tertata tidak akan
seperti dulu kawan, ada bekas luka di sana yang kau bisa rasakan, ada duka di
wajah ku yang kau tidak bisa hapus walau dengan lelucon dan tingkahmu yang
kadang teramat konyol, dan ada getir di suaraku yang kau bisa dengar , dan
tidakkah kau melihat kawan ? jalanku pun tidak lagi tegap seperti dulu.
Rumah yang di bangun
dengan susah payah serasa tidak berarti lagi, terasa sepi, andai tidak
ingat anak-anak tentu sudah lama rumah ini saya tinggalkan, terlalu banyak
kenangan di rumah ini. ranjang pun terasa dingin, tidak ada lagi yang bisa
kupeluk , tidak ada lagi yang bisa ku ajak berbagi cerita di kamar, berbagi
beban dunia, dan tidak ada lagi kecupan menyambut pagi
Ah, andai bisa kuputar
waktu, tentu tidak akan ku izinkan kerja istri ku dulu. Andai cintaku dulu cuma
melakukan kesalahan soal uang, tentu akan aku maaf kan dan bayar berapa pun
kesalahan uang yang dia lakukan.
Entah apa yang Allah
takdirkan untuk ku, andai saja aku bisa mengintip kitab yang sudah tertulis di
Lauh Mahfuz, aku berdoa semoga di sana tertulis juga akhir yang baik, dan
tertulis nama pengganti pasangan yang sudah Kau usir dari sisi ku.
Ah istriku, andai kau
lebih bersyukur dengan apa yang ada, tentu tidak akan ada ide untuk bekerja di
pikiranmu
Andai saja izin itu
tidak ku berikan selamanya, tentu saat ini kau masih dalam pelukan ku.
Ah andai saja ketampanan semu itu tidak menggodamu,
dan senyum manismu tidak membuat dia terpikat, tentu semua ini tidak akan
terjadi. entah lah siapa yang jadi iblis nya di sini, kamu atau dia.Walaupun aku tahu kamu sangat menyesalinya, tentu saja
berat untukku menerimamu kembali, bukankah Allah sudah berfirman :
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ
وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ
لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ
وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
” Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). ” ( An Nuur –
26 )
Entahlah, apa ini cobaan untukku, dan
ujian buat istri ku dulu, yang ternyata dia tidak lulus.
Ah istri ku, andai saja kau bersabar,
kalau sekedar ketampanan yang kau cari tentu aku juga bisa lebih tampan nanti
ketika di surga dan kau akan tetap jadi bidadari ku di sana, ingatkah kau
firman Allah :
إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا
تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
“ Sesungguhnya janji Allah adalah benar,
maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan
(pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” ( QS.
Luqmaan: 33 )
Yang pasti sudah ku sadari , ternyata
kebahagiaan di dunia ini semu.
– kadang ada
kebahagiaan di sisi materi, namun keharmonisan dan kebahagian rumah tangga di
hilangkan.
– kadang
rumah tangga harmonis, namun di sisi materi mereka kesusahan.
– materi
cukup , rumah tangga dan keluarga harmonis, ujian penyakit kau timpakan Ya
Allah.
Sungguh benar firman MU Ya Allah :
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الأمْوَالِ
وَالأوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ
فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ
وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ
الْغُرُورِ
“ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan
anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu” (QS. Al Hadid: 20)
Ah istri ku andai saja
kau tidak bertemu lagi dengan teman-teman SMA mu dulu, tentu kau tidak akan
bergabung di group BBM mereka, yang selalu membanggakan enak nya bekerja
di perusahaan ini itu, dan tidak menuruti perkataan teman mu untuk bekerja
juga.
Andai saja ku teruskan latihan hapalan
al quran mu yang sudah 56 surah tentu kau tidak lupa dengan firman Allah :
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ
يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ
إِلاَّ يَخْرُصُونَ
“ Dan jika kamu menuruti kebanyakan
orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan
Allah.” (QS. Al-An’am: 116).
Sungguh mencari nafkah tiada henti telah
melalaikan ku mendidik dan membimbingmu cinta.
ttd
Someone in West Java.
Ini kisah nyata yang saya alami, jadi di
jamin tidak repost.
Sumber: Kaskus.co.id
Mengenai ucapan seandainya di atas, ada
sedikit tambahan dari kami yaitu :
Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari
Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda :
“ Bersungguh-sungguhlah
dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah
(dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan
jika kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan : “seandainya
aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’“, tetapi katakanlah
: “ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan melakukan apa yang Ia
kehendaki”, karena kata “seandainya” itu akan membuka pintu perbuatan syetan.”
Kandungan Hadits ini :
1.Larangan mengucapkan kata “andaikata”
atau “seandainya” apabila mendapat suatu musibah atau kegagalan.
2. Alasannya, karena kata tersebut
(seandainya/andaikata) akan membuka pintu perbuatan syetan.
3. Petunjuk Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam [ketika menjumpai suatu kegagalan atau mendapat
suatu musibah] supaya mengucapkan ucapan ucapan yang baik [dan bersabar serta
mengimani bahwa apa yang terjadi adalah takdir Allah].
4. Perintah untuk bersungguh-sungguh
dalam mencari segala yang bermanfaat [untuk di dunia dan di akhirat] dengan
senantiasa memohon pertolongan Allah.
5. Hadits di atas
menunjukkan adanya larangan untuk mengucapkan kata “seandainya” atau
“andaikata” dalam hal-hal yang telah ditakdirkan oleh Allah terjadi, dan ucapan
demikian termasuk sifat-sifat orang munafik, juga menunjukkan bahwa konsekwensi
iman ialah pasrah dan ridho kepada takdir Allah, serta rasa khawatir seseorang
tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari takdir tersebut.
Artikel Ini Di Posting oleh Website
Seindah Sunnah
_______________________
Mohon menyebutkan link dari kami jika antum
mengutip dari kami
_______________________
Bagi para pembaca yang Ingin Berdonasi
untuk kemajuan dakwah kami
Bisa transfer ke rekening BNI Syariah
kantor cabang Surakarta 0454-730-654 Mohon konfirmasi setelahnya ke :
Email : seindahsunnah@gmail.com atau Facebook Seindah Sunnah
0 comments:
Posting Komentar